Jumat, 06 Juni 2008

M Djupri Terbitkan Kamus Suroboyoan

Surabaya, 6/6 (ANTARA) - Seorang wartawan senior yang lahir di Surabaya, M Djupri menerbitkan "Kamus Suroboyoan Indonesia" yang diluncurkan bersama dengan buku "Masuk Kampung Keluar Kampung" karya Akhudiat di kampus Unair, Surabaya, Jumat.
Kamus terbitan Henk Publica, Surabaya yang berwarna merah dan tebal 197 halaman itu memuat 4.200 kosa kata yang dikerjakan Djupri selama sekitar 2,5 tahun.
Pada bedah buku yang menghadirkan pembicara, Hasan Bahanan (Untag), Rusdi Zaki (wartawan asli Surabaya), Akhudiat dan dipandu Sirikit Syah itu, Djupri mengemukakan bahwa kamusnya baru memuat 1/10 dari jumlah kosa kata khas Surabaya.
"Saya iri dengan orang-orang yang membuat kamus Bahasa Using, Tegal, bahkan bahasa gaul dan lainnya, sementara Surabaya belum memiliki kamus. Padahal bahasa Arek Surobyo itu memiliki kekhasan dan keunikan," katanya.
Lelaki yang kini bermukim di Malang itu mengemukakan bahwa dirinya juga memiliki alasan "politis" sehingga terbit sebuah kamus yang dianggapnya masih jauh dari sempurna itu, yakni karena perseteruan suporter sepakbola Malang dengan Surabaya.
"Suatu ketika Pak Sugiono (mantan walikota Malang) datang ke Surabaya menemui Cak Kadar (Kadaruslan, tokoh Surabaya) untuk menyatukan suporter Malang dan Surabaya. Lewat kamus ini, saya ingin menunjukkan bahwa orang Malang juga peduli pada Surabaya," katanya.
Ia mengemukakan bahwa dalam waktu singkat sekitar 2,5 tahun, ia mengumpulkan kata-kata khas Surabaya itu berdasarkan ingatannya karena ia lahir di Surabaya dan juga banyak bertanya kepada orang lain.
Sementara Sirikit Syah selaku wakil dari Henk Publika mengemukakan bahwa awalnya ia menghadapi dilema dengan penerbitan kamus itu karena keberadaannya masih jauh dari sempurna.
"Tapi kalau tidak diterbitkan, kapan lagi? Karena itu kami putuskan terbit dulu, nanti pasti akan banyak masukan. Toh di dunia ini tidak ada buku yang sempurna karena kamus itu kan bukan kitab suci," katanya.
Nanang, produser televisi swasta Surabaya yang menyiarkan berita dengan Bahasa Surabaya menyatakan gembira dengan terbitnya kamus tersebut karena pihaknya akan memiliki pedoman dalam menggunakan bahasa Jawa gaya Surabaya.
"Selama ini kami menggunakan bahasa Suroboyoan itu berdasarkan yang terjadi di masyarakat. Karena itu kami selalu menyebutkan istilah yang kami gunakan sesuai dengan tempat kejadian di kampung-kampung Surabaya," ujarnya.

Tidak ada komentar: