Jumat, 06 Juni 2008

"Acapella Mataraman" Tampilkan "Cangkem Kwadrat" di FSS

Surabaya, 5/6 (ANTARA) - Kelompok musik dengan menggunakan mulut asal Yogyakarta, "Acapella Mataraman" tampil pada Festival Seni Surabaya (FSS) 2008 dengan tema, "Cangkem Kwadrat" di Balai Pemuda Surabaya, Kamis malam.
Komposer Acapella Mataraman, Pardiman Djojonegoro kepada wartawan seusai gladi bersih mengatakan bahwa tema yang ditampilkan dalam pentasnya kali ini menggambarkan kondisi yang dialami bangsa Indonesia.
"Cangkem kwadrat itu kan berarti mulut banyak. Sekarang di negeri kita ini orang kan pada ngomong sendiri-sendiri. Mereka saling menyalahkan, sementara yang ngomong solusi tidak ada. Kita ini hanya saling mencerca," kata alumni ISI Yogyakarta itu.
Karena itu, katanya, dalam beberapa komposisinya yang dibawakan di FSS ini secara harfiah tidak memiliki arti apa-apa, seperti yang biasa dilakukan anak kecil yang baru belajar bicara.
"Anak kecil yang baru belajar bicara itu kan seringkali tidak kita mengerti bicaranya, tapi maksudnya kita tahu. Secara visual kita bisa merasakan makna dalam lagu-lagu yang kami bawakan," katanya.
Kelompok musik yang berdiri tahun 1992 dengan dimotori anak-anak jurusan musik ISI itu membawakan 12 lagu di FSS. Mereka tampil dengan penyanyi utama, dua perempuan, Soimah dan Devi.
Kelompok yang kini juga beranggotakan mahasiswa UNY itu mengawali pentasnya dengan lagu berjudul "Juru Seng Seng" yang diakui Pardiman terinspirasi dari sebuah musik orkestra dengan segala kemegahannya.
"Lagu kedua adalah tembang Jawa yang lebih soft, yakni Oral Kambang dilanjutkan dengan Cokolo Komok, Ngremo Dugem, Empring, Sinarko-Ba, Dil Khogaya (India), Orkes Cangkem dan lainnya," katanya.
Pada gladi bersih tampak, mereka memainkan sejumlah lagu tembang Jawa, namun kemudian disambung dengan bahasa Mandarin, bahkan lagu barat, termasuk lagu dari Batak dan kosidahan.
Bahkan, sebagaimana diungkapkan Pardiman, sebagai bentuk pernghormatan terhadap Jawa Timur, mereka juga membawakan tembang bernuansa Ngremo dan Jula Juli yang merupakan kesenian khas Jawa Timur.
Soimah sempat bernyanyi dengan tarian Ngremo dan diselingi dengan gaya mirip "goyang gergaji" seperti yang biasa ditampilkan penyanyi dangdut asal Jember, Jatim, Dewi Persik.

Tidak ada komentar: