Rabu, 28 Mei 2008

Perupa Ojite Pameran di Surabaya

Surabaya, 28/5 (ANTARA) - Perupa asal Malang, Ojite Budi Sutarno memamerkan karyanya dalam bentuk lukisan dan seni instalasi bertema, "Blink" di Puri Art Galeri, Surabaya mulai 28 Mei hingga 7 Juni 2008.
"Ini merupakan karya-karya lama yang saya padu dengan beberapa karya yang baru. Untuk yang seni instalasi adalah karya lama dan sudah pernah dipamerkan," kata Ojite di sela-sela persiapan pembukaan pameran di Surabaya, Rabu.
Untuk karya instalasi "Revolusi Seksual" yang bercerita mengenai kecenderungan perempuan masa kini yang tidak butuh laki-laki karena digantikan alat-alat seksual modern itu sudah pernah diikutkan dalam Biennale di Bali tahun 2006.
Sementara karya instalasi berjudul "Perjalanan Mengenali Diri" yang bercerita mengenai perjalanan hidup manusia dari bayi hingga dewasa itu pernah diikutkan dalam Biennale Yogyakarta tahun 2007.
Ojite mengemukakan, dalam berkarya, ia banyak mengadopsi kekayaan seni budaya Timur, seperti yang ditemukan pada karya wayang. Hal itu dilakukan karena kesenian Timur memiliki keunikan tersendiri.
"Lewat karya ini saya bisa meninggalkan pakem seni rupa barat yang biasanya hanya fokus pada satu aspek, sementara kesenian Timur bisa banyak aspek. Memang berat karena melawan arus. Namun demikian saya tetap memasukkan pakem-pakem barat itu," katanya.
Lulusan Seni Rupa IKIP Negeri Malang itu mengemukakan bahwa dirinya banyak menghasilkan karya dari hasil interaksi sesaat dengan beberapa kalangan maupun obyek, seperti benda dan termasuk para kolektor.
"Jadi sangat mungkin karya saya ini bisa berubah setelah berinteraksi dengan banyak aspek dan banyak kalangan," kata lelaki yang selalu berkepala gundul itu.
Pada pamerannya yang dibuka oleh budayawan dari Universitas Negeri Malang (UM), Dr Djoko Saryono, MPd,Ojite banyak menampilkan obyek botol yang dirangkai dengan obyek-obyek lain, khususnya untuk karya lukisan.
"Kebetulan saja saya ini memiliki masa lalu yang bersentuhan dengan botol-botol itu. Tapi botol itu tidak selalu identik dengan minuman keras, bisa juga di dalamnya mengandung makna cinta," katanya.
Sementara kurator Agus Koecink mengemukakan bahwa Ojite memang memiliki kekuatan pada karya-karya seni instalasinya dibandingkan dengan karya-karya lainnya.
"Ojite dalam karya-karyanya menunjukkan rasa manunggaling dengan alam semesta, di mana darah, jiwa, pikiran dan nafasnya mengalir menjadi sebuah karya yang mempunyai rasa," ujarnya.

Tidak ada komentar: